20 Apr 2014

[Sinopsis] We Got Married JinHee Couple Episode 8 Part 3

Hai readers-ku tersayang.. Mian ya, aku baru posting lagi JinHee couple karena aku mengalami banyak kesibukan, dari mulai US, praktek, UN, tambah lagi broken harted.. (aduh apa ini)
Sudahlah, setelah broken harted yang kualami, kita seneng-seneng sambil baca JinHee couple.
Check this out!


Jinwoon, Junhee, Kwanghee dan Sunhwa meneruskan kegiatan memasak mereka. Sementara Jinwoon terus memberikan lirikan mata yang cool ke arah Junhee; berharap Junhee akan meliriknya dan terpesona.
Tapi Junhee tak meliriknya sama sekali, alhasil Jinwoon pun tertawa miris sementara Kwanghee jadi geregetan sendiri melihatnya.
Di blackroom Jinwoon hanya tertawa frustasi, “hari ini aku telah mencoba dua ratus kali. Kurasa metode ini benar, tapi tak berguna.” –hahaha—
Akhirnya Jinwoon menyerah mendapatkan perhatian Junhee dan meneruskan membaca resep.

“Kita harus letakkan cabai, daun basil dan bumbu di ata salmon,” baca Jinwoon.

“Kurasa lebih baik kita tak melihat resep,” kata Sunhwa yang ragu akan resep yang dibaca Jinwoon. Sementara Jinwoon dan Junhee malah makin mendekatkan kepala mereka untuk membaca resepnya.

“Hei! Kalian seperti anak yang sedang belajar matematika!” kata Sunhwa. Sadar tak bisa memasak, Jinwoon dan Junhee pun hanya tertawa.

Akhirnya mereka selesai membumbui salmon dan membakarnya. Mereka pun makan dengan lahap. –wooow enak—
Sedang asyik-asyiknnya makan, Kwanghee tiba-tiba senyum sendiri; mendapat sebuah ide di kepalanya. Diapun bertanya pada Junhee, “Noona, apa kau ingat adegan ciumanmu dengan Kwon Sang Woo?” ternyata dia mau manas-manasin Jinwoon.
“Sudahlah! Teruskan makanmu!” Jinwoon dengan emosi menyuruh Kwanghee meneruskan makannya. Kwanghee tertawa puas sementara Junhee hanya speechless.
“Kenapa kau menanyakan itu? Itu kan hanya pekerjaan!” kata Jinwoon mulai emosi.
 

“Aku hanya bertanya apa pendapatmu,” kata Kwanghee.
 

“Aku melihat dia tak melakukannya dengan cinta, tanpa perasaan,” kata Jinwoon menenangkan dirinya. –hahaha—
“Noona, bagaimana rasanya saat kau melakukan adegan itu?” Kwanghee malah terus bertanya.

“Kau bisa menggerakkan kepalamu saat adegan itu,” kata Junhee. Sampai-sampai dia mempraktekkan gerakkannya pada Jinwoon. –gak kena ko—


Alhasil Jinwoon jadi malu sendiri dan Kwanghee berteriak tak karuan –Kwanghee rempong, perasaan Sunhwanya kalem-kalem aja—

~~
~~
Setelah makan mereka mengobrol.

“Apa ada yang kalian iri dari kami?” tanya Sunhwa, “contohnya saat Kwanghee memakai lip balm yang baru kupakai.” –itu ciuman secara gak langsung ya—


“Ada lagi jenis ciuman secara tak langsung, ciuman jeruk mandarin. Karena jaruk mandarin terlalu besar, aku gigit setengah dan sisanya dihabiskan Sunhwa,” tambah Kwanghee.

“Baiklah, kalian masuk ke dalam tenda dan jangan keluar sebelum berhasil melakukannya,” kata Kwanghee memerintah. –dia ini maksa ya—

Alhasil Jinwoon dan Junhee pun tertawa malu.

Pada akhirnya Jinwoon dan Junhee masuk ke tenda dan yang mereka lakukan hanya melamun.

“Ini sangat canggung,” kata Jinwoon.


“Bahkan kita harus melakukan hal-hal itu,” jawab Junhee. –yang jeruk sama lip balm maksudnya—


Jinwoonpun mengambil sekantung besar jeruk mandarin dan mengupasnya, “kurasa kita harus menghabiskan semuanya.” –haha mabok mas kalo dihabisin sekaligus—

Bukannya berbagi bekas gigitan jeruk, Jinwoon malah menyuapi Junhee.

“Baiklah, kurasa kita harus mulai sekarang,” kata Jinwoon. Diapun meletakkan jeruk di mulutnya dan memajukan kepalanya. –hohoo itu mah mau adegan ciuman beneran--.


Junhee pun menutup wajahnya karena malu.

“Baiklah, aku akan memakan duluan dan kau sisanya,” kata Junhee sambil mengambil jeruk dari tangan Jinwoon, “ah! Kenapa mereka memakan jeruk yang sangat kecil!” –hahaha—

Junhee menggigit jeruknya lalu memberikannya pada Jinwoon, alhasil Jinwoon makan sambil tertawa sendiri, “ini memalukan.”

Setelah makan jeruk, Junhee mengeluarkan lip balm-nya, “jadi kau akan memakai bekasku?”

“Ya. Pakailah yang tebal,” kata Jinwoon dengan ekpresi mengejek, “lalu berikan padaku.”


“Kenapa aku tak langsung saja memakaikannya padamu?”


“Kau mau memakaikan lip balm padaku?” tanya Jinwoon berseri-seri. Junhee jadi tertawa malu sendiri.


“Baiklah, cukup berikan saja lip balm-nya padaku,” kata Jinwoon akhirnya. –eei ko gak jadi sih—

Junhee memakai lip balm-nya lalu memberikannya pada Jinwoon dan Jinwoon memakainya dengan ekspresi yang berlebihan.

“Kau tak perlu memakainya dengan ekspresi seperti itu,” kata Junhee sambil tertawa.

“Baiklah,” kata Jinwoon. Dia pun memakai lagi lip balm-nya dengan ekspresi yang lebih parah sambil menatap tajam Junhee. –hahaha—
~~
~~
Malam makin larut. Jinwoon, Junhee, Sunhwa dan Kwanghee bernyanyi lagu liburan bersama di depan tenda. Jinwoon yang main gitar. –woohoo—
Selesai bernyanyi, Kwanghee memutar-mutar cincin yang ada di jari kelingkinnya. Junhee melihatnya dan bertanya, “itu cincin apa?”

Kwanghee akan menjawab tapi didahului oleh Sunhwa, “ah, itu cincin pink yang biasa sedang tren.”

“Benarkah?” tanya Kwanghee.

“Apa?” Sunhwa kebingungan sendiri.


“Ini cincin milikmu,” kata Kwanghee pada Sunhwa. Kwangheepun memasangkannya di jari Sunhwa, sementara Sunhwa speechless sendiri.

“Kau bilang kau ingin cincin,” kata Kwanghee sambil serius memasangkan cincin ke jari Sunhwa.

“Tapi aku tak sungguh-sungguh mengatakannya,” Sunhwa malah mencramahi Kwanghee, “kenapa kau melakukannya? Disini banyak orang.”


Ternyata cincinnya kekecilan untuk dipakai di tangan kanan tapi Kwanghee terus memaksakannya.


“Oppa tanganku sakit!” kata Sunhwa. Akhirnya Sunhwa pun memakainya di tangan kiri. –hahay udah romantis-romantis—

“Lihatlah tulisannya,” kata Kwanghee.

Sunhwa pun melihat tulisan joahae (aku menyukaimu) di cincinnya dan tertawa, “wah! Daebak!”
 

Dia memberikan cincinnya Junhee dan Jinwoon yang penasaran lalu Sunhwa pun menangis.
Sementara Kwanghee jadi takut sendiri, “Sunhwa, kenapa kau menangis?”

“Karena aku berterimakasih,” kata Sunhwa sambil menangis. –omoo—

Sementara Jinwoon dan Junhee hanya memperhatikan mereka tanpa kata. –muehehehe—
“Apakah ini hari yang spesial?” tanya Junhee.

“Bukan,” jawab Kwanghee.


“Ah! Bahkan hadiah di hari biasa lebih menyentuh,” kata Junhee sambil melirik Jinwoon.


“Kenapa kau mengatakan itu sambil menatapku?” Jinwoon protes. –hahaha—

[Blackroom]
“Aku sudah mempersiapkan lagu untuk kunyanyikan pada Junhee, tapi tiba-tiba cincin itu datang dan merusak semuanya,” kata Jinwoon.


“Aku iri pada mereka, apa yang terjadi? Dimana aku? Siapa aku?” kata Junhee iri. –hahaha—

Source: kshownow, maniackorea

Tidak ada komentar:

Posting Komentar