12 Jun 2014

[Sinopsis] We Got Married JinHee Couple Episode 11 Part 2



Selesai membuat orang-orangan sawah, mereka mulai menanam bunga-bunga.

“Kita bisa memakannya bunganya,” kata Junhee.

“Kau yakin?” tanya Jinwoon ragu.

Junhee pun memetik satu bunga dan menyuapkannya ke Jinwoon; dia menelannya, “rasanya lumayan.”

Junhee pun ikut memakan bunganya, “wow ini enak.” –ini kenapa jadi ngikutin susana—
Sementara Junhee terus membuat lubang menggunakan sendok bangunan untuk tempat bunganya, Jinwoon tiba-tiba mengambil cangkul lalu menggali lubang dengan semangat menggebu-gebu. Junheepun jadi speechless sendiri.
Jinwoon yang gerah karena mencangkul membuka jaketnya.

“Kau kepanasan?” tanya Junhee.

“Ya.”

“Kurasa ini dingin. Ah, aku merasa kita sedang bermain-main,” kata Junhee senang.

“Aku merasa aku sedang bekerja banting tulang.” –haha nyangkul sih—
Mereka akan mendekorasi bunga membentuk inisial nama mereka JJ dan membuat bentuk hati di tengah-tengah.

“Kau bisa menggali bentuk hati di depan orang-orangan sawahnya,” suruh Junhee.

“Baiklah!” kata Jinwoon dengan patuh seperti tukang gali. –hahaha—
Makin berkeringat karena terus mencangkul, Jinwoonpun membuka kemejanya dan tinggal kaos tipis berlengan panjang yang dipakainya –ini Jinwoon pake baju berapa lapis—. Dia terus menggali sementara Junhee duduk di depannya sambil menyusun bunga-bunga membentuk hati.

Junhee jadi malu sendiri saat duduk di depan Jinwoon,  “kenapa aku jadi malu sendiri?” kata Junhee.

“Kenapa?”

“Aku bisa melihat seluruh badanmu dari sini.”
Menyadari leher kausnya yang lebar, Jinwoon pun memasukkan wajahnya ke leher kausnya lalu dia tertawa sendiri sadar bahwa badannya memang kelihatan oleh Junhee. –note: member 2AM itu walaupun genre lagunya ballad, tapi bentuk badan mereka bagus dan berotot—
“Jangan gunakan pakaian seperti itu saat berada di luar rumah,” Junhee malah menasehati Jinwoon. Alhasil Jinwoon pun mencangkul dengan sebelah tangan sementara tangan yang lainnya menutupi dadanya.
Jinwoon dan Junhee berdiri; puas dengan hasil kerja mereka.

“Bentuk hatinya terlalu mendekat ke namamu,” kata Jinwoon. –padahal itu J dua-duanya, apa bedanya—

“Bagaimana ini?”

“Sudahlah, itu tandanya aku lebih menyukaimu,” kata Jinwoon.

“Ah tidak. Aku yang lebih menyukaimu,” kata Junhee sambil tersenyum. Ahasil Jinwoon tertawa senang mendengar perkataan Junhee.
Teakhir, mereka merekam video dengan background bunga hasil kerja mereka.“Hari ini sangat menyenangkan,” kata Jinwoon, “baiklah, istriku akan mengatakan sesuatu,”

“Hari ini menyenangkan dan badan suamiku bagus sekali,” kata Junhee sambil tertawa.
Selesai menanam bunga, mereka pergi ke dapur dan membuka bekal yang dibuat oleh ibu Jinwoon.

“Ah, kita buat saja bimbimbap,” ajak Jinwoon, “bimbimbap yang cantik.” –itu nasi campur, ya—

“Kita pakai kelopak bunga.”

“Baiklah. Aku ambil kelopak bunga dan kau masak telurnya.” Jinwoon pergi ke halaman untuk memetik bunga sementara Junhee yang tak pernah masak sendirian di dapur.

Junhee mulai memasak telurnya, “ah kenapa satu telur saja aku gugup?”
Mencampur semua makanan plus sedikit kecap asin, dan jadilah bimbimbap.
Mereka duduk di ruang tengah dan memakannya dengan lahap, terutama Jinwoon; makan terlalu lahap. Sampai-sampai Junhee menyuapinya dan membersihkan makanan yang menempel di sekitar mulut Jinwoon.
“Kurasa kita telah menggunakan sendok yang sama,” kata Junhee. –suap-suapan sih—

“Ah, kalau begitu kta telah melakukan ciuman secara tak langsung,” kata Jinwoon. Alhasil Junhee pun menutup mukanya sementara Jinwoon jadi malu sendiri.
“Saat kita melakukannya secara tak sadar aku tak malu, aku biasa saja. Tapi tadi kau menyebutkannya aku jadi malu,” kata Junhee.

“Benarkah?”

“Lakukan saja secara natural, itu akan lebih baik,” saran Junhee.

“Baiklah,” kata Jinwoon; mereka pun meneruskan makan.
Kali ini gantian, Jinwoon yang menyuapi Junhee. Junhee menerima suapan Jinwoon; memakan bimbimbapnya dengan lahap.

“Kita baru saja melakukan ciuman secara tak langsung,” ejek Jinwoon.

Alhasil Junhee pun jadi malu, “jangan bicara seperti itu!”

Sementara Jinwoon malah tertawa senang.
Selesai makan, Junhee melakukan pijat tangan untuk Jinwoon. Mereka pun jadi lebih dekat dan lebih nyaman berpegangan tangan gara-gara pijat tangan itu.
“Aku punya sesuatu untukmu,” kata Jinwoon. Dia pun mengeluarkan sebuah kotak merah dari tasnya.

Sementara Junhee langsung tertawa senang, “apa ini?” Junhee membua kotaknya; ternyata isinya adalah vitamin lengkap dari vitamin A sampai vitamin E.

“Yang paling penting adalah vitamin E,” kata Jinwoon.

“Untuk apa?”

“Pencegah penuaan,” –haha ini nyindir karena Junhee lebih tua dari Jinwoon—
“Tapi yang paling penting adalah vitamin J yang ada di ujung,” tunjuk Jinwoon, “kau bisa mengonsumsinya saat kau rindu padaku.”

“Vitamin J?” Junhee membuka tempat vitamin J dan ternyata isinya adalah sebuah kalung.

“Liontinnya adalah alat untuk memetik gitar, yang merah bertuliskan namaku dan yang hitam berarti bayangannya. Artinya adalah aku akan selalu bersamamu. ”
Jinwoon pun memakaikannya pada Junhee, “kau alergi pada bahan logam, kan? Jadi aku membuatnya dari kulit.”

“Ah, terimakasih.” –ow so sweet—
Source: kshowonline, kshownow

Tidak ada komentar:

Posting Komentar