Selesai membuat orang-orangan sawah, mereka mulai menanam
bunga-bunga.
“Kita bisa memakannya bunganya,” kata Junhee.
“Kau yakin?” tanya Jinwoon ragu.
Junhee pun memetik satu bunga dan menyuapkannya ke Jinwoon;
dia menelannya, “rasanya lumayan.”
Junhee pun ikut memakan bunganya, “wow ini enak.” –ini
kenapa jadi ngikutin susana—
Sementara Junhee terus membuat lubang menggunakan sendok
bangunan untuk tempat bunganya, Jinwoon tiba-tiba mengambil cangkul lalu
menggali lubang dengan semangat menggebu-gebu. Junheepun jadi speechless
sendiri.
Jinwoon yang gerah karena mencangkul membuka jaketnya.
“Kau kepanasan?” tanya Junhee.
“Ya.”
“Kurasa ini dingin. Ah, aku merasa kita sedang
bermain-main,” kata Junhee senang.
“Aku merasa aku sedang bekerja banting tulang.” –haha
nyangkul sih—
Mereka akan mendekorasi bunga membentuk inisial nama mereka JJ
dan membuat bentuk hati di tengah-tengah.
“Kau bisa menggali bentuk hati di depan orang-orangan
sawahnya,” suruh Junhee.
“Baiklah!” kata Jinwoon dengan patuh seperti tukang gali.
–hahaha—
Makin berkeringat karena terus mencangkul, Jinwoonpun
membuka kemejanya dan tinggal kaos tipis berlengan panjang yang dipakainya –ini
Jinwoon pake baju berapa lapis—. Dia terus menggali sementara Junhee duduk di
depannya sambil menyusun bunga-bunga membentuk hati.
Junhee jadi malu sendiri saat duduk di depan Jinwoon, “kenapa aku jadi malu sendiri?” kata Junhee.
“Kenapa?”
“Aku bisa melihat seluruh badanmu dari sini.”
Menyadari leher kausnya yang lebar, Jinwoon pun memasukkan
wajahnya ke leher kausnya lalu dia tertawa sendiri sadar bahwa badannya memang
kelihatan oleh Junhee. –note: member 2AM itu walaupun genre lagunya ballad,
tapi bentuk badan mereka bagus dan berotot—
“Jangan gunakan pakaian seperti itu saat berada di luar
rumah,” Junhee malah menasehati Jinwoon. Alhasil Jinwoon pun mencangkul dengan
sebelah tangan sementara tangan yang lainnya menutupi dadanya.
Jinwoon dan Junhee berdiri; puas dengan hasil kerja mereka.
“Bentuk hatinya terlalu mendekat ke namamu,” kata Jinwoon. –padahal
itu J dua-duanya, apa bedanya—
“Bagaimana ini?”
“Sudahlah, itu tandanya aku lebih menyukaimu,” kata Jinwoon.
“Ah tidak. Aku yang lebih menyukaimu,” kata Junhee sambil
tersenyum. Ahasil Jinwoon tertawa senang mendengar perkataan Junhee.
Teakhir, mereka merekam video dengan background bunga hasil
kerja mereka.“Hari ini sangat menyenangkan,” kata Jinwoon, “baiklah,
istriku akan mengatakan sesuatu,”
“Hari ini menyenangkan dan badan suamiku bagus sekali,” kata
Junhee sambil tertawa.
Selesai menanam bunga, mereka pergi ke dapur dan membuka
bekal yang dibuat oleh ibu Jinwoon.
“Ah, kita buat saja bimbimbap,” ajak Jinwoon, “bimbimbap
yang cantik.” –itu nasi campur, ya—
“Kita pakai kelopak bunga.”
“Baiklah. Aku ambil kelopak bunga dan kau masak telurnya.”
Jinwoon pergi ke halaman untuk memetik bunga sementara Junhee yang tak pernah
masak sendirian di dapur.
Junhee mulai memasak telurnya, “ah kenapa satu telur saja
aku gugup?”
Mencampur semua makanan plus sedikit kecap asin, dan jadilah
bimbimbap.
Mereka duduk di ruang tengah dan memakannya dengan lahap,
terutama Jinwoon; makan terlalu lahap. Sampai-sampai Junhee menyuapinya dan
membersihkan makanan yang menempel di sekitar mulut Jinwoon.
“Kurasa kita telah menggunakan sendok yang sama,” kata
Junhee. –suap-suapan sih—
“Ah, kalau begitu kta telah melakukan ciuman secara tak
langsung,” kata Jinwoon. Alhasil Junhee pun menutup mukanya sementara Jinwoon
jadi malu sendiri.
“Saat kita melakukannya secara tak sadar aku tak malu, aku
biasa saja. Tapi tadi kau menyebutkannya aku jadi malu,” kata Junhee.
“Benarkah?”
“Lakukan saja secara natural, itu akan lebih baik,” saran
Junhee.
“Baiklah,” kata Jinwoon; mereka pun meneruskan makan.
Kali ini gantian, Jinwoon yang menyuapi Junhee. Junhee
menerima suapan Jinwoon; memakan bimbimbapnya dengan lahap.
“Kita baru saja melakukan ciuman secara tak langsung,” ejek
Jinwoon.
Alhasil Junhee pun jadi malu, “jangan bicara seperti itu!”
Sementara Jinwoon malah tertawa senang.
Selesai makan, Junhee melakukan pijat tangan untuk Jinwoon.
Mereka pun jadi lebih dekat dan lebih nyaman berpegangan tangan gara-gara pijat
tangan itu.
“Aku punya sesuatu untukmu,” kata Jinwoon. Dia pun
mengeluarkan sebuah kotak merah dari tasnya.
Sementara Junhee langsung tertawa senang, “apa ini?” Junhee
membua kotaknya; ternyata isinya adalah vitamin lengkap dari vitamin A sampai
vitamin E.
“Yang paling penting adalah vitamin E,” kata Jinwoon.
“Untuk apa?”
“Pencegah penuaan,” –haha ini nyindir karena Junhee lebih
tua dari Jinwoon—
“Tapi yang paling penting adalah vitamin J yang ada di
ujung,” tunjuk Jinwoon, “kau bisa mengonsumsinya saat kau rindu padaku.”
“Vitamin J?” Junhee membuka tempat vitamin J dan ternyata
isinya adalah sebuah kalung.
“Liontinnya adalah alat untuk memetik gitar, yang merah
bertuliskan namaku dan yang hitam berarti bayangannya. Artinya adalah aku akan
selalu bersamamu. ”
Jinwoon pun memakaikannya pada Junhee, “kau alergi pada
bahan logam, kan? Jadi aku membuatnya dari kulit.”
“Ah, terimakasih.” –ow so sweet—
Source: kshowonline, kshownow
Tidak ada komentar:
Posting Komentar