20 Jan 2014

[Sinopsis] We Got Married 2Young Couple Episode 1 Part 2

Pagi berikutnya, Wooyoung berjalan sambil membawa boneka beruang raksasanya. –wow jalannya keren loh-. Dia masuk ke sebuah café dan menunggu di sana.
Saking gugupnya, menunggu beberapa menit pun rasanya beberapa jam. Alhasil Wooyoung melakukan pekerjaan-pekerjaan yang tak berguna. Dari mulai duduk, bersender ke kursi, berdiri, sampai membersihkan boneka.
Sementara Se Young sedang berjalan menuju café sambil membawa bonekanya. Saat membuka pintu, loncengnya berbunyi. Alhasil Wooyoung yang sedang duduk tenang di dalam tiba-tiba berdiri dan langsung memijit-mijit lehernya kerena gugup.
Se Young perlahan-lahan menaiki tangga dan Wooyoung menunggu sambil menundukkan kepalanya.
[Blackroom]

“Saat masuk ke dalam, tiba-tiba aku merasa sangat gugup. Kakiku tak bisa bergerak, dan akhirnya aku menaiki tangga dengan pelan-pelan,” kata Seyoung.


“Ini pertamakalinya aku merasa seperti ini. Kenapa aku seperti ini,” Wooyoung jadi kebingungan sendiri.
Seyoung telah masuk ke ruangan dimana Wooyoung duduk, tapi Wooyoung tak juga mengangkat kepalanya. Alhasi Seyoung kebingungan melihat Wooyoung yang menunduk.
[Blackroom]
“Saat aku melihatnya, dia menunduk dan… kuning. Kurasa aku tahu siapa dia dan aku senang,” kata Se Young gembira.
Akhirnya Wooyoung mengangkat kepalanya dan Seyoung menutupi wajahnya dengan boneka yang dia bawa. Wooyoung menyapa Seyoung dengan sedikit bingung; tak tahu siapa wanita yang sedang berdiri di hadapannya.

“Halo. Senang bertemu… ah tidak, tidak, aku tak tahu siapa kau,” kata Wooyoung bingung sendiri.

“Dimana aku harus menyimpan bonekanya?” tanya Seyoung.

“Berikan saja padaku… ah tidak, tidak, simpan saja di atas meja,” kata Wooyoung makin kebingungan.
Seyoung meletakkan bonekanya di atas meja sementara Wooyoung yang baru melihat wajah istri palsunya malah terpaku. Mereka bersalaman dengan canggung; Wooyoung malah senyum-senyum sendiri, “senang bertemu denganmu.”
Mereka duduk; Wooyoung menarik kursi untuk Seyoung. Setelah duduk, mereka malah bertatapan sambil tertawa malu-malu.
[Blackroom]

“Ini bukan pertamakali aku bertemu dengannya. Tapi dia berkata ‘senang bertemu denganmu’ dengan sopan, kurasa dia tak ingat. Jika dia ingat mungkin aku akan senang,” kata Seyoung agak miris.


Sementara Wooyoung malah kebingungan, “saat dua orang bertemu, mereka pasti saling mengucapkan ‘senang betemu denganmu’ dengan sopan, tapi dia tak mengucapkannya sekalipun. Apakah aku melakukan kesalahan?” –ooow dia gak ingat rupanya.”
Tiba-tiba Wooyoung mengingat sesuatu, “kurasa aku mengingatmu di suatu tempat?”

“Benarkah? Apa kau tahu siapa aku?”

“Ah,, tidak. Maafkan aku. Kurasa kau pernah ikut syuting video dengan 2PM,” kata Wooyoung.

“Ya. Setelah video juga kita lebih sering bertemu,” kata Seyoung. Tak ingat, Wooyoung pun hanya menundukkan kepalanya sambil berkata ‘maaf’.
“Berapa umurmu?” tanya Wooyoung.

Seyoung menjawab dengan ragu-ragu, “kau dulu.”

“Aku 26 tahun,”

“Baiklah. Aku 27 tahun,” merasa suasana makin kacau setelah tahu umurnya lebih tua dari Wooyoung, Se Young pun membuka jaketnya, “pertama-tama kita buka dulu jaketnya.”

Wooyoung pun ikut membukanya sambil ribut sendiri, “baiklah, kita selesaikan dulu satu per satu urusan kita.”
“Apa kau tak suka wanita yang lebih tua?” tanya Seyoung dengan takut.

“Ah , tidak. Perbedaannya hanya setahun. Tak masalah.”

“Baiklah,” kata Seyoung lega.
“Aku tak terlihat gemetaran, kan?” tanya Wooyoung tiba-tiba.

“Tidak, kau kelihatan sekali sangat gugup,” kata Se Young polos. Alhasil Wooyoungpun malu sendiri dan terbatuk-batuk sambil memajukan bibirnya mendengar jawaban Se Young.
“Bagaimana tipe wanita idealmu?” tanya Se Young.

“Kau sangat mirip dengan tipe wanita idealku. Warna kulitmu yang gelap…”

Sepertinya Se Young tak menyukai warna kulitnya, dia langsung tersenyum malu, “ah jadi kau bilang kulitku gelap.”

“Kulitmu gelap, tapi bagiku itu sangat menarik. Aku tak suka wanita berkulit putih,” kata Wooyoung –woow ini orang Indonesia kayaknya pada seneng nih-
“Aku harus memanggilmu apa?” tanya Se Young.

“Kita bisa tentukan itu nanti, untuk sekarang mungkin aku bisa memanggilmu Noona,” kata Wooyoung polos –noona itu panggilan kakak dari pria ke wanita yang lebih tua-

Wooyoung mencoba mempraktekkannya, “noona.” Sementara Se Young hanya speechless dan tertawa.
[Blackroom]

Se Young mengerang, “ah aku benci Noona. Kuharap dia memanggilku dengan nama lain selain Noona.”

Lanjut di Episode 2 Part 1
Source: Kshownow

Tidak ada komentar:

Posting Komentar